REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kondisi bocah laki-laki penderita gizi buruk dan lumpuh layu Adim Sopian (9) warga Kampung Cihaur, Desa Gunung Sari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jabar, semakin memprihatinkan.
Sebab, hingga saat ini anak bungsu Oma (40) itu, hanya menjalani perawatan seadanya di rumah semi permanen milik orang tuanya itu.
Selain perutnya yang terus membuncit, kondisi tubuh Adim semakin lemah karena pihak keluarga tidak mampu membawa bocah laki-laki itu ke rumah sakit meskipun telah memiliki kartu sehat.
"Kami masih harus berpikir biaya untuk menunggui Adim selama dirawat, kami hanya bisa pasrah karena untuk diam di rumah sakit kami membutuhkan biaya," kata Oma saat dihubungi, Ahad (15/3).
Saat ini, ungkap dia, Adim hanya bisa dibawa ke Puskesmas satu kali dalam seminggu untuk melihat perkembanganya tubuhnya.
Meskipun ungkap dia, sejak mengalami penyakit tersebut, kondisi tubuhnya anaknya tidak pernah mengalami perubahan karena asupan gizi yang kurang sesuai.
Sehingga pihak keluarga hanya berharap mendapat keajaiban agar Adim dapat tumbuh layaknya anak-anak seusianya. "Kami hanya bisa berdoa dan meminta ada keajaiban agar anak kami bisa tumbuh normal," katanya.
Seperti diberitakan Oma Orang tua Adim Sopian, hanya bisa merawat anaknya yang menderita gizi buruk dan lumpuh layu di rumah karena keterbatasan ekonomi.
Sejak lahir hingga usia 3 tahun, Oma kerap membawa anaknya ke posyandu guna mendapatkan tambahan gizi karena selama ini, dia hanya mengandalkan hidup sebagai buruh tani, sehingga tidak mampu memberikan gizi tambahan lain selain pemberian posyandu.
"Itupun kalau ada yang menyuruh untuk kerja dan anak saya tidak rewel, kami bisa mendapatkan uang tambahan untuk membeli susu saset di warung. Namun sejak umur tiga tahun hingga saat ini, pertumbuhan anak saya ini tidak normal seperti anak lain," katanya.
Bahkan untuk membawa anaknya ke rumah sakit guna mendapatkan pertolongan medis, hingga usia Adim sembilan tahun, belum pernah dilakukan karena tidak memiliki biaya. Bahkan untuk makan sehari-hari, saat ini Oma hanya mnegandalkan belas kasihan tetangga.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Sapturo, saat dihubungi, mengaku prihatin dengan kondisi yang menimpa Oma dan anaknya itu. Pihaknya menilai kejadian yang menimpa salah seorang warga Cianjur itu karena kurang aktifnya aparatur pemerintahan setempat.
Pihaknya mengharapkan pihak pemerintahan desa, kecamatan dan Dinkes Cianjur, segera turun kelapangan dan menindak lanjuti permasalahan tersebut. Bahkan ungkap dia, pihak dewan akan membantu biaya orang tua penderita gizi buruk dan lumpuh layu itu, selama menunggui anaknya di rumah sakit.