REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Menjelang perayaan nyepi dan tahun baru caka 1937, yang jatuh pada 21 April, ribuan umat Hindu di Provinsi Banten melakukan upacara Melasti atau mencusikan diri di Pantai Salira, Kota Cilegon, Banten.
"Upacara Melasti itu pensucian peralatan upacara dan pensucian diri," kata ketua panitia, Ida Bagus Made Ariadi, saat ditemui di lokasi acara, Ahad (15/3).
Sekitar 2000 umat Hindu yang ada di tanah jawara tumpah ruah di pantai Salira yang berlokasi dekat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya ini. Setidaknya, terdapat tujuh banjar yang mengikuti upacara melasti ini.
Tak hanya mensucikan diri, dengan perahu yang telah disiapkan, umat Hindu Banten pun mengambil air suci ke tengah laut Samudra Hindia. "Pengambilan tirtha (air suci) ke tengah laut dan bersamaan dilakukan upacara sedekah laut atau mulang pakelem," katanya.
Kegiatan tersebut juga merupakan ritual agar diberikan kesejahteraan hidup. "Agar senantiasa diberikan keselamatan dan kerukunan, keserasian antar alam semesta dengan mahluk hidup di dunia," katanya.
Perlu diketahui bahwa, Provinsi Banten terbagi atas tujuh banjar, yaitu Banjar Ciledug, Banjar Tangerang, Banjar Serang, Banjar Tangsel, Banjar Rempoa, Banjar Tigaraksa, dan Banjar Sidha Karya.
Selain itu, guna memeriahkan acara adat umat Hindu dalam menyambut hari raya Nyepi di tahun baru caka 1937 ini pun dilakukan bakti sosial dan pengobatan gratis yang berlokasi di Pura Dharma Sidhi, Ciledug, Kota Tangerang.