REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Wakil Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman mempersilakan masyarakat untuk menanyakan langsung ke Presiden Joko Widodo soal kondisi jalan Trans-Kalimantan Timur yang selama bertahun-tahun tidak pernah mulus dan mengganggu transportasi masyarakat
"Saya persilahkan masyarakat Kutai Timur datang ke Jakarta, temui dan tanyakan masalah itu kepada Pak Presiden, kenapa jalan Trans-Kaltim rusaknya sangat parah," kata Ardiansyah Sulaiman kepada wartawan di Sangatta, Ahad (15/3).
Pihaknya sering menerima aduan dan keluhan dari masyarakat terkait buruknya kondisi jalan Trans-Kaltim, terutama ruas jalan yang menghubungkan Kutai Timur-Bontang-Samarinda.
Ia menjelaskan jalan Trans-Kaltim mulai dari Kota Samarinda menuju Bontang, Kutai Timur hingga Kabupaten Berau adalah jalan negara, sehingga tanggung jawab pemeliharaan dan pembangunan menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Salah satu ruas jalan yang kerusakannya sangat parah berada di Kawasan Gunung Menangis, sehingga sering terjadi kecelakaan di lokasi itu.
"Saya sering bolak-balik melewati jalan Sangatta-Samarinda, namun kondisi jalannya rusak berat dan tidak sedikit pengguna jalan yang celaka," kata Wabup menirukan keluhan warganya.
Selama ini, kata Wabup, sebagian besar masyarakat tidak tahu jika jalan Trans-Kaltim poros Samarinda-Kutai Timur-Berau berstatus jalan negara, sehingga sering menyalahkan pemerintah daerah.
"Jalan Yos Sudarso dalam Kota Sangatta itu sebenarnya juga masuk jalan negara, tapi diperbaiki dengan dana APBD Kutai Timur. Kalau harus menunggu anggaran dari pusat, jalan itu tidak akan pernah jadi atau mulus," katanya.
Ardiansyah menambahkan Pemkab Kutai Timur telah mengeluarkan dana miliar rupiah dari APBD untuk membangun jalan negara yang berada di dalam kota.