Ahad 15 Mar 2015 21:43 WIB

'Pembatalan Aturan Pajak Deposito Cegah Capital Outflow'

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Djibril Muhammad
efilling Ditjen Pajak
efilling Ditjen Pajak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Suryo Bambang Sulisto menyambut baik keputusan pemerintah mencabut Peraturan Direktur Jenderal (Perdirjen) Pajak yang mewajibkan perbankan melaporkan bukti potong pajak bunga deposito milik nasabah.

Dia mengatakan, keputusan tersebut akan mencegah larinya dana-dana ke luar negeri (capital outflow).

"Kita memang harus menjaga iklim usaha yang ramah, aman dan nyaman bagi investor. Jangan sampai dana-dana yang saat ini dideposito di Indonesia bisa hengkang, kabur karena merasa kurang aman disini," kata Suryo kepada Republika, Ahad (15/3).

Suryo berpesan agar setiap kebijakan dikeluarkan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap kepercayaan Investor. Apalagi, dengan situasi ekonomi yang sedang rawan karena melemahnya rupiah seperti saat ini.

"Hindari mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang konter poduktif. Saya rasa, keputusan pencabutan aturan pelaporan pajak bunga deposito itu keputusan yang bijak dan tepat," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo saat masih menjabat sebagai Plt. Dirjen Pajak menerbitkan Perdirjen no. PER-01/PJ/2015 yang mewajibkan perbankan menyerahkan data bukti potong surat pemberitahuan (SPT) pajak penghasilan (PPh) bunga deposito nasabahnya secara rinci.

Padahal selama ini, perbankan memberikan data bukti potong PPh tanpa menyertakan bukti potong secara rinci setiap nasabah. Dengan formulir yang lebih rinci, petugas pajak bisa mengetahui jumlah deposan berikut nilainya.

Mardiasmo kala itu menyebut bahwa potensi penerimaan negara dengan menerapkan peraturan tersebut bisa mencapai Rp 1,25 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement