Senin 16 Mar 2015 04:06 WIB

Hanyut Saat River Tubing, Jasad Wisatawan Tersangkut Bebatuan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Bayu Hermawan
Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Setelah sempat hilang terseret arus Sungai Kreo, di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, seorang peserta arung jeram dengan ban (river tubing) ditemukan dalam kondisi tewas.

Tim SAR Gabungan menemukan jasad Wahyu Nugroho (31), tak jauh dari lokasi musibah. Proses evakuasi terhadap jenazah pria warga RT 01/RW 02 Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, juga tidak mudah.

Sebab, saat ditemukan posisi jasad korban terjepit di antara batuan dan berada di bawah permukaan air sungai yang berarus deras. Selain itu, kondisi cuaca di sekitar lokasi yang terus diguyur hujan juga semakin mempersulit upaya evakuasi.

Korban merupakan bagian dari 38 karyawan sebuah perusahaan asuransi cabang Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang tengah menikmati wisata river tubing yang berlokasi di sekitar kawasan Waduk Jatibarang ini.

 

Salah satu rekan korban Hendrik (38) menjelaskan, musibah yang dialami Wahyu ini terjadi saat river tubing baru menempuh perjalanan sekitar 1 kilometer.

Awalnya kondisi arus sungai biasa saja, namun beberapa saat sebelum lokasi musibah arus sungai Kreo menjadi lebih deras dan banyak terdapat jeram.

 

Diduga korban Wahyu panik dengan kondisi arus deras serta  jeram dan pusaran air ini. Sehingga ia terpental dari ban dan terbawa arus sungai yang deras.

 

"Saat itu, saya sempat berusaha menolong dengan meraih tangan korban. Namun karena arusnya cukup kuat pegangan kami terlepas hingga Wahyu ditelan derasnya arus," ujarnya.

 

Upaya pencarian yang dilakukan setelah kejadian, hanya sempat menemukan helm pelindung kepala yang sebelumnya dikenakan korban. Hingga hari gelap upaya pencarian terhadap rekan kami juga belum membuahkan hasil, meski telah dibantu petugas SAR.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement