REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Setelah terus mengalami kenaikan sejak September 2014, harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu mulai turun. Hal itu terjadi menyusul masuknya masa panen raya musim tanam rendeng 2014/2015.
Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Senin (16/3), penurunan harga beras terjadi pada beras medium untuk semua tingkatan kualitas. Untuk kualitas I, harganya turun dari Rp 11 ribu per kg menjadi Rp 10 ribu per kg.
Beras kualitas II, turun dari harga Rp 10.500 per kg menjadi Rp 9.500 per kg dan kualitas III dari Rp 10 ribu per kg menjadi Rp 9.000 per kg.
''Harganya mulai turun sejak seminggu yang lalu,'' ujar pemilik kios beras Alaydroes, Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, turunnya harga beras terjadi menyusul mulai banyaknya daerah yang memasuki masa panen raya musim rendeng. Dia memprediksi harga beras akan lebih turun lagi saat puncak masa panen.
Wahyudi menambahkan, beras medium merupakan beras hasil panen terbaru musim rendeng. Dia menjelaskan, masyarakat cenderung kurang menyukai beras tersebut karena jika dimasak akan menghasilkan nasi yang benyek.
''Kalau masyarakat lebih suka beras premium, yang berasal dari gabah simpan hasil panen gadu tahun lalu,'' kata Wahyudi.
Untuk beras premium, lanjut Wahyudi, hingga kini harganya belum mengalami penurunan. Untuk beras kualitas I, harganya masih di angka Rp 12 ribu per kg, beras kualitas II Rp 11.500 per kg dan beras kualitas III mencapai Rp 11 ribu per kg.
Seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Emih, menyambut gembira turunnya harga beras tersebut. Dia berharap harga beras akan lebih turun lagi hingga pada kisaran harga normalnya.
''Semoga turunnya harga beras (medium) juga nular ke beras premium. Soalnya saya sukanya beli beras premium. Kalau beras medium susah masaknya, nasinya benyek,'' tandas Emih.