REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang guru bahasa Inggris asal Maine, Amerika Serikat Nancie Atwell dinobatkan sebagai pemenang dalam kompetisi penghargaan guru terbaik sedunia berhadiah 1 juta dolar AS.
Seperti dilansir dari BBC, penghargaan itu diberikan dalam acara "Global Education and Skill Forum" di Dubai. Uni Emirat Arab, Ahad (15/3). Penghargaan ini diberikan atas dedikasi Atwell dalam dunia pendidikan. Ia telah mendirikan sekokah, pusat pengajaran, dan pusat belajar di Maine.
"Sesuatu yang istimewa bisa bekerja sebagai guru dan membantu anak-anak muda," ujarnya saat.
Ia selalu memberikan ide-ide untuk terus mengembangkan dunia pendidikan. Dirinya juga seorang penulis aktif yang sudah menerbitkan sembilan buku pendidikan tentang cara mengajar. Di antaranya bahkan telah terjual setengah juta kopi.
Dalam acara tersebut, mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton menyampaikan kebanggaannya pada Atwell.
Ia mengatakan, penghargaan ini membantu masyarakat untuk mengingatkan akan pentingnya sebuah profesi berharga. Apalagi mengajar adalah profesi yang penting dan patut dihormati.
Penghargaan ini digagas oleh sebuah lembaga amal pendidikan, Varkey Foundation yang ingin menunjukkan akan pentingnya kehadiran seorang guru dalam kehidupan.
CEO lembaga tersebut, Andreas Schleicher mengatakan bahwa lewat acara ini bisa mendapatkan ribuan aspirasi dari seorang pahlawan tanpa tanda jasa di depan tamu undangan yang hadir , seperti Bill Gates, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Sekjen PBB Ban Ki Moon, dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.
Atwell akan menyumbangkan hadiah yang didapatnya untuk sekolah yang didirikannya.
Selain Atwell ada finalis lainnya yang hadir dari berbagai belahan dunia. Finalis tersebut adalah Guy Etienne dari Haiti, Jacqueline Jumbe Kahura dari Kenya, Stephen Ritz dari Amerika, Richard Spencer dari Inggris, dan Naomi Volain dari Amerika.
Selain itu ada juga perwakilan dari Asia yaitu, Azizullah Royesh dari Afghanistan, Kiran Bir Sethi dari India, Madenjit Singh dari Malaysia, dan Neang Phalla dari Kamboja.