Senin 16 Mar 2015 13:06 WIB

'Basmi Sindikat Perdagangan Manusia di Bandara'

Rep: C14/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana S Yembise.
Foto: Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana S Yembise.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Yohana S Yembise menjelaskan, kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak kian mengkhawatirkan.

Apalagi, perdagangan manusia (human trafficking) kerap menjerat perempuan dan anak-anak sebagai subjek yang lemah.

Misalnya, tutur Menteri Yembise, sindikat-sindikat human trafficking di bandara-bandara. Mereka menadah bayi-bayi yang dibawa oleh sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) dari luar negeri yang terpantau baru tiba di bandara-bandara Indonesia.

Sebab, tidak sedikit TKW yang membawa bayi hasil hubungan gelapnya selama bekerja di luar negeri. Lantas, bayi itu dijualnya ke sindikat-sindikat.

"Saya sudah dengar itu. Kemarin di bandara saya juga sempat bertemu dengan ibu-ibu yang seperti itu (mengandung bayi hubungan gelap). Sempat ngobrol dengan mereka," ujar Menteri Yembise, Senin (16/3) di Kantor Kementerian PP-PA, Jakarta.

Belum lama ini, Menteri Yembise baru kembali dari kunjungan kenegaraan di New York, Amerika Serikat.

Menteri Yembise menyebutkan, sindikat-sindikat human trafficking ini merupakan masalah besar yang mesti ditangani secara sinergis. Sehingga, sindikat-sindikat ini, kata Menteri Yembise, dapat dibasmi dan terputus rantai kerja mereka yang tidak manusiawi.

"Kita sudah punya kerja sama dengan Menteri Ketenagakerjaan. Kita juga punya Pokja Khusus yang menangani human trafficking," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement