REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Jalur utama pantura Indramayu di Kecamatan Jatibarang lumpuh akibat terendam banjir yang berasal dari luapan sungai Cimanuk, Senin (16/3). Petugas pun mengalihkan arus kendaraan baik dari arah Cirebon ke Jakarta maupun sebaliknya ke jalur lain.
Berdasarkan pantauan Republika, ruas jalur utama pantura di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi mulai 20 cm - 40 cm. Banjir tersebut menyebabkan kendaraan, baik dari arah Jakarta menuju Jateng tidak bisa melintas.
Untuk mengatasi lumpuhnya arus lalu lintas di jalur poros ekonomi Pulau Jawa itu, Polres Indramayu menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan seluruh kendaraan. Bagi kendaraan yang berasal dari arah Jateng menuju Jakarta, kendaraan dialihkan melalui Cirebon-Karangampel-Simpang Lohbener-Jakarta. Sedangkan untuk kendaraan yang melintas dari arah Jakarta ke Jateng, dialihkan melalui Simpang Lohbener-Indramayu kota-Karangampel-Cirebon.
‘’Akibat jalur pantura terendam banjir, arus kendaraan dialihkan ke jalur lain,’’ kata Kanit PJR Jatibarang Polda Jabar, AKP Rudi Suryadi.
Sementara itu, berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, banjir yang disebabkan meluapnya sungai Cimanuk itu terus meluas hingga ke tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu. Adapun tujuh kecamatan itu, yakni Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Tukdana, Lohbener, Sindang dan Pasekan.
‘’Untuk jumlah rumah warga maupun desa yang tergenang masih didata. Tapi yang pasti, banjir telah meluas ke tujuh kecamatan,’’ kata Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana.
Banjir dikhawatirkan akan semakin meluas akibat masih tingginya volume debit air sungai di wilayah hulu yang terletak di Kabupaten Majalengka dan Garut. Pada Ahad (15/3) malam, wilayah perkotaan Majalengka juga dikepung banjir.