Senin 16 Mar 2015 17:16 WIB

Berkeliaran Saat Shalat Jumat, Gepeng Diwacanakan Terdaftar

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Gelandangan
Gelandangan

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pengurus Masjid Universitas Gadjah Mada  mengeluhkan keberadaan pengemis pada Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman, Eko.

Menurutnya keluhan tersebut ditujukan pada gelandangan dan pengemis yang selalu berkeliaran setiap Jumat di sekitar Masjid Kampus UGM.

"Pengurus Masjid UGM lapor ke saya soal banyaknya pengemis setiap hari Jumat," tutur Eko, Senin (16/3).

Kepala Satpol PP yang mulai bertugas sejak Januari itu mengatakan bahwa keberadaan pengemis seringkali membuat jamaah merasa tidak nyaman. Oleh itu, ia berjanji akan segera menindaklanjuti hal tersebut.

"Kita akan bereskan. Tapi dengan proses negosiasi tentunya. Karena walau bagaimana pun, Islam menyuruh kita untuk memuliakan mereka," katanya.

Eko mengungkapkan, bisa saja nanti dibuat peraturan tentang batas-batas wilayah yang tidak boleh dijangkau oleh pengemis. Agar tidak mengganggu jamaah yang sholat jumat. Bahkan ia menyebutkan bahwa pengemis yang beroperasi di Maskam UGM harus terdaftar.

"Kalau ada sandal yang hilang misalnya, mereka harus turut bertanggung jawab," ujar Eko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement