Senin 16 Mar 2015 18:33 WIB

Genjot Produksi Padi, Mentan Usulkan 'Tanam Culik'

Rep: C78/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPIN -- Tak mau kehilangan momen produksi padi, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menginginkan agar para petani menanam padi segera setelah panen.

Apalagi dengan alat-alat mesin pertanian (alsintan) yang disediakan pemerintah. Seharusnya membuat segala sumber daya produksi pertanian dari mulai lahan, petani hingga alsintan bekerja maksimal.

"Jangan terlalu jauh berpikir soal kesehatan tanah, kesehatan tanah bisa diantisipasi dengan teknologi," kata dia pada Senin (16/3) ketika ditanya soal konsep tanam culik yang disampaikannya. Tanam culik, lanjut dia, bertujuan membangun spirit petani dengan didukung teknologi.

"Jangan bbiarkan lahan tidur, kalau lahan tidur, petani tidur, kalau petani tidur, traktor tidur," lanjutnya.

Yang diinginkannya,  yakni terbangun gerakan seluruh sumber daya yang selama ini tertidut agar pangan Indonesia bisa berdaulat.

Diuraikannya, terdapat lima masalah utama pertanian di Kalimantan Selatan. Di antaranya saluran irigasi rusak 52 persen atau 3,3 juta hektar (ha) yang mengakibatkan peluang hilang hingga 4,5 Juta ton. Kedua yakni serapan benih unggul hanya 20 persen yang berdampak pada kehilangan peluang 6 Juta ton beras.

Selanjutnya yakni masalah keterlambatan pupuk satu hingga dua minggu yanh mengakibatkan hilangnya produksi padi setara tiga juta ton, masalah kekurangan alsintan pengganti tenaga manusia pertanian serta kekurangan 21 ribu penyuluh. Jika diakumulasikan, total peluang kehilangan produksi padi di Kalsel sekitar 20 juta ton.

Karenanya, Kementan melakukan upaya khusus meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut dengan melakukan pernaikan irigasi seluas 26.700 hektare, optimalisasi lahan seluas 28.700 hektare, bantuan traktor tipe R-4 sebanyak 29 unit, traktor R-2 sebanyak 1.134 unit, pompa 184 unit, rice transplanter 242 unit, combine transplanter 50 unit dan power thresher 20 unit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement