REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa yang tergabung dalam Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Aliansi BEM Fakultas Universitas Brawijaya menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur.
Mahasiswa juga mempertanyakan kinerja pemerintah karena nilai tukar rupiah terhadap dollar kian melemah. "Kami memberikan rapor merah terhadap pemerintahan Jokowi-JK," kata Yanwar Fanzir kata korlap aksi, Senin (16/3).
Dalam aksi kali ini, mahasiswa mengkritik dan menyoroti berbagai permasalahan bangsa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Jusuf Kalla. Mereka juga memintah pemerintah segera menyelesaikan permasalahan harga kebutuhan pokok yang kian melambung tinggi.
Para mahasiswa menganggap, Jokowi-JK tidak dapat menyelesaikan berbagai masalah. Mulai ekonomi, politik, hingga pemberantasan korupsi. Tidak hanya harga beras harga tarif listrik, tiket kereta api, dan sejumlah kebutuhan rakyat yang kian tak terjangkau.
Kisruh antara KPK dan Polri yang tidak ada ujungnya, juga menjadi perhatian para mahasiswa. Mahasiswa menilai kisruhnya elit politik juga dinilai jadi biang melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Dalam aksinya, para mahasiswa meminta Jokowi-JK segera menyelesaikan kisruh politik dan pemerintah. Jokowi-JK harus menjalankan janji-janji saat maju di ajang Pilpres seperti yang tertuang dalam Nawacita.
Jokowi-JK harus mampu mencipatkan kemandirian pangan dan stabilitas harga pangan. Yanwar mempertanyakan koordinasi antara Presiden dengan Wakil Presiden.
"Kami baca di media massa cetak Presiden tidak tahu harga beras naik sedang tahu harga batu akik naik," kata Yanwar.