Senin 16 Mar 2015 23:01 WIB

Defisit Migas Berakhir, Ini Faktor Penyebabnya

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Eksplorasi migas
Eksplorasi migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ekonom Institute Development for Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto menilai ada dua hal yang menyebabkan neraca perdagangan dari sektor minyak dan gas (migas) mengalami surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa surplus migas ini merupakan fenomena langka dan baru terjadi dalam lima tahun terakhir.

"Penyebab surplus sektor migas dari faktor internal dan eksternal," kata Eko kepada Republika, Senin (16/3).

Eko memperkirakan, faktor dalam negeri yang menyebabkan surplusnya neraca sektor migas tidak terlepas dari kebijakan pemerintah mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan menetapkan subsidi tetap untuk solar. Kebijakan subsidi tersebut akan mengurangi konsumsi BBM masyarakat sehingga jumlah BBM ataupun minyak mentah yang harus diimpor pemerintah pun berkurang.

"Ketika berbicara neraca migas, dari dulu yang menyebabkan defisit adalah minyaknya. Jadi, sepertinya ini memang menjadi salah satu rencana pemerintah," kata Eko.