REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY -- Kecenderungan islamofobia yang muncul di kalangan masyarakat Barat diantisipasi umat Muslim Sydney dengan meluncurkan studio televisi bernilai aset 1 juta dolar Australia.
"Ini adalah saat di mana ada banyak tekanan terhadap komunitas Muslim," ujar Kepala Jaringan Studio Muslim Sydney TV One Path Malaz Majanni dilansir onislam.net, Selasa (17/3).
Agar mengimbangi siaran media mainstream, Muslim Sydney sengaja mengagendakan pemberitaan damai tentang Islam.
Di studio televisi yang berlokasi di bagian barat Sydney tersebut, mereka mengedit video yang kemudian diunggah ke YouTube. Tayangannya berupa wawancara dengan para syekh setempat terkait ajaran Islam dan permasalahan saat ini.
"Siaran kami memastikan bahwa perilaku-perilaku radikal itu bukan tindakan Islam," kata Majanni.
Studio yang didanai dari sumbangan masyarakat ini dikelola oleh tim yang terdiri dari lebih 20 relawan.
Proyek ini didukung oleh berbagai tokoh Muslim terkemuka, termasuk mufti agung Australia, Ibrahim Abu Mohamed, dan Professor Mohamad Abdalla dari Griffith University yang muncul dalam video promosi. Mereka berpesan agar televisi ini menyebarkan firman Islam di kalangan Muslim dan non-Muslim.
"Tidak ada target tertentu terhadap komunitas Muslim, siaran ini juga berlaku untuk semua warga Australia," kata Majanni.