Selasa 17 Mar 2015 09:51 WIB

Khawatir Trauma, Tim Jupiter Aerobatic Dipastikan Batal Tampil

 Dua pilot pesawat Jupiter Aerobatic milik TNI AU berhasil menyelamatkan diri saat pesawat mereka jatuh ketika melakukan latihan aerobatik sempena LIMA 15 di Pusat Pameran Internasional Mahsuri (MIEC) di Lengkawi, Malaysia Ahad (15/3).
Foto: AP/Ow Eng Tiong
Dua pilot pesawat Jupiter Aerobatic milik TNI AU berhasil menyelamatkan diri saat pesawat mereka jatuh ketika melakukan latihan aerobatik sempena LIMA 15 di Pusat Pameran Internasional Mahsuri (MIEC) di Lengkawi, Malaysia Ahad (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Jupiter Aerobatic Team (JAT) TNI AU dipastikan batal tampil dalam pameran Internasional Maritim dan Udara (LIMA '15) di Pusat Pameran Antarabangsa Mahsuri, Langkawi, Malaysia, pada 17-21 Maret mendatang. Pembatalan karena dikhawatirkan para penerbang merasa trauma pascakecelakaan di udara beberapa waktu lalu. 

"Penarikan JAT ke Tanah Air berdasarkan Standard Operation Procedure (SOP) yang ada. Kita 'cooling down' dahulu karena akan mengganggu psikologis dan konsentrasi penerbang yang lain pascakecelakaan dua pesawat Wong Bee KT-1B pada Minggu (15/3)," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Saat ini tim aerobatik Jupiter sedang dalam perjalanan kembali ke Indonesia dari Lanud Pekanbaru melalui Lanud di Palembang menuju Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

Menurut dia, tim investigasi dari Mabes TNI AU sedang menyelidiki insiden kecelakaan tersebut, yang terdiri atas tiga kelompok. Yakni, tim yang memeriksa psikologi penerbang, kesehatan penerbang dan tim keselamatan dan kecelakaan penerbang.

"Saat ini belum ada hasilnya karena tim investigasi tengah bekerja," kata Hadi.

Hadi mengatakan, empat pilot yang kecelakaan itu telah tiba di Halim Perdanakusuma pada Senin malam (16/3) dan akan istirahat sementara di Halim Perdanakusuma. "Mereka dalam kondisi baik," katanya.

Empat orang penerbang itu adalah Marsekal Pertama TNI Yadi Indrayadi, Letnan Kolonel Arif Hartono, Mayor Penerbang Harjo dan Mayor Penerbang Romas.

Mereka tiba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada pukul 19.57 WIB bersama rombongan TNI AU menggunakan pesawat TNI AU Boeing 737.

KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna sebelumnya mengatakan, kepulangan empat pilot itu hasil koordinasi pihaknya dengan tentara Diraja Malaysia dan penyelenggara Langkawi International Maritime dan Aerospace 2015 (LIMA 15).

"Kita mengambil beberapa tindakan, tadi pagi, jam 04.00 pagi kita berangkatkan satu pesawat Hercules beserta tim keselamatan kerja, itu berkoordinasi dengan pihak penyelenggara maupun Tentara Udara Diraja Malaysia," ujar KSAU.

Dari hasil koordinasi itu, kata dia, TNI AU berhasil memulangkan empat pilot yang kecelakaan ke Tanah Air.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement