REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menyatakan terlalu dini jika menilai kubu Agung menang melawan kubu Ical. Hal ini menyikapi sikap terkait kisruh dualisme Golkar yang terjadi hingga kini.
Effendi menyatakan saat ini dinamika masih terus berjalan. Dia menyatakan masih adanya proses hukum yang belum selesai dilaksanakan.
“Bisa saja nanti hasil hukum berbicara lain,” kata dia, Selasa (17/3)
Selain itu, kata dia, acuan lain yang bisa dijadikan parameter adalah jumlah perpindahan pengurus dari satu kubu ke kubu lainnya.
“Sekarang ini kan yang pindah dari kubu Ical ke kubu Agung baru sekitar 30 sampai 40an orang. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan,” ujar dia.