Rabu 18 Mar 2015 10:23 WIB

Ahok Akui Banyak Pejabat DKI Mengundurkan Diri karena tak Sanggup

Rep: C17/ Red: Israr Itah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beratnya beban tugas yang diemban, puluhan pejabat eselon IV setingkat kepala seksi mengundurkan diri. Pejabat yang dilantik 2 Januari 2015 lalu sudah mengajukan surat pengunduran diri. Ini disampaikan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Ahok, sapaannya, mengungkapkan menerima banyak pesan singkat (SMS) dari beberapa pejabat DKI. Alasan yang disampaikan antara lain merasa terlalu tua untuk menjadi lurah dan camat.

"Sudah ada beberapa (pejabat) SMS saya minta berhenti jadi lurah," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (18/3).

Ia mengaku memerintahkan lurah turun langsung membersihkan selokan, saluran air, serta sampah di lingkungannya. Ternyata banyak lurah yang tidak sanggup untuk selalu turun ke lapangan dengan alasan usia.

Sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta, Agus Suradika menyampaikan perihal pengunduran diri ini. Menurut Agus, alasan mereka mengundurkan diri dari jabatan karena merasa tidak cocok dengan kemampuannya.

"Karena merasa tidak cocok, kagetlah. Mereka semua itu ikut lelang jabatan," ujarnya.

Kebanyakan PNS yang mengajukan pengunduran diri adalah golongan eselon IV. Menerima banyak surat pengajuan pengunduran diri, BKD pun segera memberikan pembinaan kepada mereka agar mau bertahan di satuan kerja yang baru.

"Banyak pejabat eselon IV. Misalnya mereka bekerja di Kasie sekolah, terus mereka kaget. Implikasinya jadi luas. Makanya kita berikan pembinaan," ungkapnya.

Selama ini, lanjut Agus, kinerja mereka masih cukup baik meski terjadi kekagetan dalam dunia kerja yang baru. Artinya, mereka masih mampu beradaptasi dengan irama  kerja yang baru. Seperti diketahui, pada awal tahun dilantik sekitar 4.800 lebih pejabat dari eselon IV, III dan II. Mereka ditempatkan pada posisi tersebut melalui seleksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement