REPUBLIKA.CO.ID, DOHA--Keuangan Islam dengan aset sekitar 1,8 triliun dolar AS, harus berekspansi lebih luas ke Asia dan Timur Tengah dan mencari cara-cara baru memperkuat dunia investasi dengan tetap menjaga stabilitas dan mitigasi risiko.
Dalam pertemuan anggota Institut Keuangan Internasional (IIF) di Doha, Kepala Eksekutif Dewan Gubernur Bank Sentral (QCB) Syekh Abdullah bin Saoud al-Thani mengatakan, perkembangan industri keuangan Islam selama bertahun-tahun butuh beberapa penyempurnaan.
Pertumbuhannya pun harus dijaga tanpa kehilangan makna. Meski, ini akan jadi tantangan dari perspektif ekonomi.
''Karena sejumlah negara masih membutuhkan keuangan Islam, sektor ini perlu lebih kreatif dan menjadi alternatif pembiayaan infrastruktur guna mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan,'' kata Syekh Abdullah seperti dilasir Gulf Times, Selasa (17/3).
Potensi pertumbuhan keuangan global juga buku kerangka legislatif yang akan menjaga stabilitas keuangan global.
Syekh Abdullah mengatakan, QCB juga ikut berperan mempromosikan keuangan Islam. Qatar kini memiliki empat bank Islam, Qatar Islamic Bank, International Islamic, Masraf Al Rayan dan Barwa Bank.
Aset gabungan ketiganya sekitar 25 persen dari total aset perbankan Qatar.