Rabu 18 Mar 2015 14:26 WIB

Dokter Mogok, Pasien RSUD Banten Telantar Dua Hari

Rep: C81/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
RSUD Banten
Foto: bantenprov.go.id
RSUD Banten

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Puluhan dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten melakukan aksi mogok melayani pasiennya. Selain selama tiga bulan insentif para dokter belum dibayarkan oleh pihak manajemen, aksi mogok ini juga menyusul buruknya pengolaan RSUD Banten.

“Pengelolaan RSUD Banten masih kacau. Buktinya, insentif para dokter selama tiga bulan belum dibayar. Bahkan, meski Sekda sudah mereformasi komposisi RSUD, untuk jasa medis saja sejauh ini manajemen tidak transparan,"ujar salah satu dokter yang enggan disebut namanya, Rabu (18/3).

Bahkan, Para dokter rumah sakit milik Pemprov Banten bahkan mengancam akan terus mogok selama direktur utama (Dirut) masih dijabat oleh pelaksana tugas.  “Selama pak Plt Rano Karno belum mendefinitifkan Dirut RSUD Banten, dengan berat hati kami akan terus melakukan mogok melayani pasien. Saya dengan kawan-kawan dokter memohon maaf kepada pasien,” katanya.

Sementara, puluhan pasien Rumah Sakit Umum Darah (RSUD) Banten yang hendak memeriksakan kesehatan dan mendapatkan perawatan terlantar selama dua hari ini. Tak sedikit pasien yang datang dari wilayah Serang dan Pandeglang memilih pulang tanpa mendapatkan pengobatan.