REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- TNI Angkatan Laut akan melakukan pembersihan ranjau sisa Perang Dunia II yang diperkirakan masih tersebar di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara untuk mendukung program pembangunan Jembatan Bahteramas.
Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Kendari, Letkol (Laut) Ali mengatakan pembersihan ranjau terkait dengan pembangunan Jembatan Bahteramas yang diprogramkan oleh pemerintah Sultra dipastikan akan dilakukan sebelum penanaman tiang pancang jembatan tersebut.
"Karena tiang pancang jembatan itu akan dilakukan pada bulan Juni mendatang, maka kami akan melakukan pembersihan ranjau sebelumnya, kemungkinannya akan dilaksanakan pada bulan April atau Mei mendatang,"ujarnya, Rabu (18/3).
Ia menambahkan, hal tersebut sebagai bentuk tindak lanjut dari permintaan Pemprov Sultra untuk pembersihan ranjau laut diteluk Kendari, dimana titik sebaran ranjau laut tersebut berada disekitar area pembangunan Jembatan Bahteramas.
Menurutnya, sebelum melakukan pembersihan ranjau di teluk Kendari tersebut, pihaknya akan menutrunkan tim survey untuk memastikan berapa tim pembersih yang akan diturunkan. "Untuk teknis dan metode dilapangan, terlebih dahulu akan menurunkan Tim
Survey TNI AL untuk melakukan pemetaan dan mendeteksi titik letak koordinat ranjau-ranjau laut tersebut dan setelah itu kemudian akan diturunkan pasukan khusus anti ranjau untuk melakukan penyapuan atau pembersihan,"ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat
sekitar Teluk Kendari tentang pelaksanaan kegiatan tersebut agar penyapuan ranjau-ranjau tersebut berjalan lancar dan aman. Menurutnya, ranjau-ranjau laut yang tersebar di Teluk Kendari merupakan hasil peninggalan Jepang pada waktu Perang Dunia II sebab wilayah tersebut pernah digunakan sebagai pangkalan militer.
Perwira Pelaksana (Palaksa) Lanal Kendari itu, mengakui pihaknya tidak dapat memastikan lamanya waktu pembersihan yang dibutuhkan, sebab hal itu tergantung dengan kondisi dilapangan nantinya. Yang pastinya pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa melakukan dalam waktu yang singkat.
Pembangunan Jembatan Bahteramas yang terus digenjot oleh Pemerintah Daerah Sultra, memiliki panjang 1.000 meter dengan ketinggian 20 meter dari permukaan air laut pasang.