REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kazakhstan akan menggelar Pemilihan Umum Presiden pada 26 April mendatang. Sejauh ini, 20 nama telah terdaftar menjadi bakal calon presiden.
Duta besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay mengatakan para bakal calon bukan hanya delegasi partai, melainkan independen. "Mereka yang independen harus memiliki tanda tangan masyarakat sebagai pendukungnya," ujar dia saat ditemui di Kantor Kedubes Kazakhstan, Kamis (18/3).
Latar belakang dari ke-20 bakal calon tersebut kata Orazbay juga sangat beragam. Dari mulai pebisnis, pendidik, politikus, bahkan presiden. Untuk diketahui, dari 20 nama bakal calon yang ada, presiden Nursultan Nazarbayez kembali mencalonkan dirinya dalma pemilu tahun ini.
Namun, ke-20 bakal calon yang ada tidak semuanya menjadi pilihan rakyat dalam Pilpres 26 April mendatang. "Mereka akan diseleksi dan nantinya hanya terpilih lima atau 10," tambahnya.
Seleksi akan dilakukan komisi pemilihan umum setempat. Selain pemilu akbar di negara bekas Unis Soviet itu. Peilu juga akan dilakukan di tiap kedubes negara yang ada.