Kamis 19 Mar 2015 06:17 WIB

Muslim Malawi Harapkan UU Pendidikan Diberlakukan

Rep: c13/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Malawi
Foto: malawivoice.com
Muslim Malawi

REPUBLIKA.CO.ID, LILONGWE -- Pemimpin  Muslim di Malawi menganjurkan agar undang-undang yang berkenaan tentang wajib pendidikan sekolah dasar segera dilakukan. Upaya ini dilakukan demi menciptakan masyarakat yang melek huruf di negara Afrika bagian Selatan itu.

“Islam menghargai pendidikan, tetapi sebagai pemimpin tradisional, kami telah mencatat dengan keprihatinan yang mendalam dengan bertambahnya jumlah anak-anak yang putus sekolah di komunitas Muslim dan non-Muslim,” ujar kepala Distrik Chiradzulu di negara bagian selatan itu, Kadere, seperti dilansir HYPERLINK "http://onislam.net"onislam.net, Kamis (19/3).

Menurutnya, kondisi itu telah menandakan adanya perkembangan buta huruf yang sangat  tinggi. Dengan adanya kondisi tersebut, Kadere meyakini UU wajib pendidikan sekolah dasar memang harus diberlakukan. Dia menegaskan, hal itulah yang saat ini sedang diperjuangkan dia bersama komunitas Muslim Malawi lainnya.

Menurut Kadere, kemiskinan merupakan faktor utama yang menyebabkan banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Selain itu kurangnya komitmen dan kemauan juga menjadi faktor penghambat anak untuk menikmati bangku sekolah dasar. “Dengan adanya  hukum, orang akan dipaksa untuk mengenyam pendidikan,” jelasnya.

Pemimpin Muslim yang berpengaruh ini juga mengaku  akan memobilisasi para pemimpin tradisional kelompok agama lain dan legislator. Langkah ini dilakukan, untuk menggalang dukungan atas upaya yang selama ini diperjuangkannya.

Kadere menegaskan, permasalahan UU dan kondisi buta huruf ini  bukan berkenaan dengan agama. Tapi, ini merupakan masalah bangsa. Oleh karena itu,dia berharap  semua kelompok masyarakat bangkit dan mendukung inisiatif tersebut demi kebaikan negerinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement