Kamis 19 Mar 2015 13:48 WIB

Industri Sepeda Motor Khawatirkan Daya Beli Masyarakat

Rep: C84/ Red: Satya Festiani
Teller menghitung rupiah di banking hall sebuah bank di Jakarta, Selasa (20/1).  (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Teller menghitung rupiah di banking hall sebuah bank di Jakarta, Selasa (20/1). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar tak pelak membuat was-was para pelaku industri di dalam negeri tak terkecuali industri sepeda motor. Meski demikian, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan anjloknya nilai tukar rupiah tidak akan berdampak besar terhadap industri ini.

Ia mengaku dengan mayoritas komponen yang digunakan atau sekitar 85 persen berasal dari manufaktur lokal membuat industri ini tergolong relatif stabil.

Namun, Gunadi menambahkan meski relatif stabil tetap saja melemahnya rupiah berpengaruh besar terhadap daya beli masyarakat dan hal itu yang menjadi perhatiannya saat ini.

"Kekuatan daya beli kita turun gara-gara itu (melemahnya rupiah), kalau kita tidak beresin ini, kita tidak bisa membereskan hal yang lainnya," ujarnya, Jakarta, Rabu (18/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement