REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kamar dagang dan industri (Kadin) Jawa Tengah menilai sisi kemasan masih menjadi kendala produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Masih banyak pelaku UMKM yang kebingungan bagaimana mengemas produk dengan baik sehingga berdaya jual tinggi," kata General Manajer Perdagangan, Pelatihan, dan Pusat Informasi Kadin Jateng Gendut Marjoko, Kamis (19/3).
Menurutnya, ketidaktahuan pelaku UMKM untuk bisa mengemas produk dengan baik karena kurangnya referensi dan pengalaman para pelaku usaha tersebut. Oleh karena itu, pihaknya juga memberikan layanan konsultasi kepada pelaku UMKM yang masih mengalami kendala terkait pengemasan produk.
"Kebanyakan yang masih bermasalah mengenai kemasan adalah makanan olahan. Biasanya banyak pelaku UMKM yang mengemas produk makanan dengan kemasan sederhana sehingga nilai jualnya rendah," katanya.
Menurutnya, salah satu unsur dalam kemasan tersebut yaitu desain. Pihaknya pun menyediakan konsultasi desain dengan memberikan banyak referensi desain kemasan melalui foto-foto produk yang sudah dikumpulkan oleh Kadin.
Sementara itu, selain terkendala kemasan, masih banyak pelaku UMKM yang belum melengkapi usahanya dengan nomor induk kepabeanan, kapasitas, dan kontinuitas produksi.
Oleh karena itu, untuk menggenjot produk UMKM ekspor pihaknya masih melakukan pemilihan produk. Menurutnya, masih banyak pelaku UMKM yang belum siap dari sisi kontinuitas produksi.
"Selain itu, konsistensi rasa juga harus diperhatikan oleh pelaku UMKM. Jangan sampai produksi pertama rasanya enak tetapi selanjutnya rasa sudah lain, ini akan mengecewakan pembeli," katanya.