Kamis 19 Mar 2015 17:02 WIB

DPR: Pemerintah Belum Lakukan Penetapan Mitra untuk Haji 2015

Rep: C83/ Red: Didi Purwadi
 Jamaah haji melempar jumrah di Mina.
Foto: AP/Amr Nabil
Jamaah haji melempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Saat ini Tim Panja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2015 sedang melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi untuk mengecek persiapan penyelenggaran ibadah haji.

Ketua Panja BPIH, Shodiq Mujahid, mengatakan temuan tim panja di Arab saudi yakni pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama belum juga melakukan penetapan mitra untuk pemondokan, katering dan transportasi darat untuk jamaah haji saat berada di Makkah maupun Madinah.

Ia menjelaskan, tim panja sudah melakukan pengecekan terkait beberapa hal. Diantaranya standar dan proses penetapan harga pemondokan, katering, transportasi bis shalawat, serta persiapan sarana dan prasarana jamaah untuk arafah dan mina pada saat wukuf dan mabit.

"Temuan penting adalah bahwa kecepatan tim dalam penetapan mitra tersebut tidak sesuai harapan dan yang dijanjikan kemenag kepada DPR. Berbeda dengan tahun sebelumnya, DPR sudah menyetujui uang muka lebih awal tapi sampe hari ini masih proses verifikasi belum ada penetapan mitra pemondokan katering dan transportasi," ujar Shodiq Mujahid kepada Republika.co.id, Kamis (19/3).

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk penyelenggaran ibadah haji tahun ini. Pertama terkait pengawasan penetapan standar harga pemondokan, katering dan transportasi harus dilakukan secara real dan tidak ada mark up.

Pemerintah juga harus melakukan pengawasan dan penetapan standar mutu untuk kenyamanan jamaah seperti mutu higienis makanan dan lain sebagianya. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan pengawasan penetapan mitra agar sesuai standar dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement