REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- PT Bukit Asam (PTBA) Tbk direncanakan akan menandatangani naskah kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang dengan nama PLTU Sumsel 8 dengan perusahaan dari Republik Rakyat Tiongkok pada akhir Maret 2015.
“Sebelum kembali ke Indonesia, saya akan menuju Beijing menyaksikan penandatanganan pembangunan PLTU Sumsel 8 antara PTBA denga perusahaan dari Tiongkok. Rencananya penandatanganan juga akan disaksikan Presiden Joko Widodo,” ujar Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin.
Direktur Utama PTBA Tbk Milawarma yang dihubungi Republika, Kamis (19/3) membenarkan rencana tersebut. “Memang ada rencana penandatanganan pembangunan PLTU Sumsel 8 antara PTBA dengan China Huadian Hong Kong Company Limitied,” katanya.
Mengenai jadwal penandatanganan kerjasama investasi tersebut Milawarma menjelaskan, pihaknya masih menunggu kepastian jadwalnya.
Pembangunan PLTU Sumsel 8 menurut Milawarma sudah menjadi rencana PTBA Tbk untuk membangun pembangkit atau power plant di mulut tambang dan salah satunya adalah yang diberinama PLTU Sumsel 8.
“PLTU Sumsel 8 akan memiliki kapasitas 2x620 MW belokasi di Kabupaten Muara Enim sekarang dalam proses pengembangan. Pelaksanaan proyek ini akan dilakukan anak perusahaan PTBA yaitu PT Huadian Bukit Asam Power. Perusahaan merupakan anak perusahaan patungan antara PTBA dan China Huadian Hong Kong Company Limitied,” katanya.
BUMN tambang batu bara ini merencanakan pembangunan PLTU Sumsel 8 dirancang untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan Sumatera dan Jawa. Daya listrik akan disalurkan ke Pulau Jawa melalui jaringan
transmisi listrik Sumatera-Jawa yang sebagian akan melalui kabel bawah laut.