REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri masih mendalami lokasi yang dijadikan tempat kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS) melatih anak-anak menggunakan senjata. Video tersebut berbahaya jika masuk ke Indonesia.
"Yang paling pertama bagaimana mencegah video tersebut tidak masuk ke Indonesia," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Charliyan, di Mabes Polri, Kamis (19/3). Video tersebut, menurut Anton, sangat provokatif.
Sekalipun belum memastikan lokasi di dalam video yang dirilis ISIS tersebut, namun Anton menganggap lokasi latihan tidak penting. Hal yang perlu diperhatikan adalah isi dari video tersebut.
Sebelumnya, pada Ahad (15/3), ISIS merilis video sejumlah anak yang dilatih cara menggunakan senjata layaknya seorang militer. Di video tersebut juga terdapat bendera ISIS.