REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) merilis deratan klub peserta Indonesia Super League (ISL) 2015 yang masih terkendala. Meskipun ada peningkatan positif dalam hasil verifikasi, namun masih ada syarat-syarat yang belum terpenuhi.
Tim verifikasi BOPI, Imam Suroso, menyebutkan klub bisa masuk ke kategori A kalau sudah melengkapi kontrak kerja profesional, dokumen keuangan dan legalitas klub. Sedangkan, klub masuk kategori B jika hanya melampirkan dokumen keuangan dan legalitas klub.
''Kalau sudah melampirkan kontrak kerja professional, dokumen keuangan dan legalitas, kita bisa masukan ke kategori A,” kata Imam Suroso, dalam rilis pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/3)
Usai verifikasi lanjutan, masih ada klub peserta ISL yang belum melengkapi dokumen-dokumen tersebut. Sehingga, BOPI masih mengkategorikan klub tersebut ke kategori C dan terancam tidak bisa berlaga di kompetis ISL pada 4 April nanti.
Dua klub besar ISL, Persebaya dan Arema, masuk dalam kategori C. Kedua klub itu masih terkendala aspek legalitas klub.
Tapi, BOPI masih berbaik hati dengan memperpanjang waktu pelengkapan persyaratan. Persebaya dan Arema akan diberikan waktu hingga akhir pekan untuk menunjukkan aspek legalitas klubnya ke BOPI. ''Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kita berikan waktu hinga akhir pekan,” ujar Imam.
Berikut Klub Peserta ISL:
Kategori A
1. Sriwijaya
2. Persib Bandung
3. Persipura
Kategori B
1. Persela Lamongan
2. Persiba Balikpapan
3. Mitra Kukar
4. Barito Putra
5. Perseru Serui
6. Semen Padang
7. PSM Makassar
8. Persija Jakarta
Kategori C (Terancam tidak bisa berlaga)
1. Pelita Bandung Raya
2. Arema Malang
3. Gresik United
4. Pusamania Borneo
5. Persiram Raja Amat
6. Persebaya Surabaya