REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Tak puas menggelar konferensi pers, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memutuskan untuk memuat permohonan maafnya kepada Komjen Pol. Budi Waseso melalui iklan.
Iklan tersebut dimuat pada Kamis (19/3) dengan satu halaman penuh berwarna, di salah satu koran lokal dan setengah halaman di koran lainnya. Dalam iklan atas nama Pemerintah Provinsi Gorontalo itu, gubernur menjelaskan permohonan maafnya terkait surat yang dikirimkannya kepada Menkopolhukam RI.
Surat tersebut menurutnya adalah bentuk tanggungjawab gubernur sesuai Inpres RI Nomor 2 Tahun 2013, yang sama sekali tidak bermaksud mencemarkan nama baik Budi Waseso saat menjabat sebagai Kapolda Gorontalo.
Menanggapi permintaan maaf melalui iklan tersebut, Anggota DPR RI dapil Gorontalo Elnino Mohi mengatakan, hal itu merupakan peristiwa yang pertama kali terjadi sepanjang sejarah Gorontalo.
"Saya tidak menyangka orang sekuat Rusli Habibie akhirnya minta maaf dalam konferensi pers bahkan bikin iklan permintaan maaf di koran," ujarnya.
Meski demikian, legislator dari Partai Gerindra itu menghargai sikap Rusli yang sudah mau rendah hati untuk meminta maaf.
"Ini contoh bagi seluruh orang termasuk saya, bahwa tidak selamanya seorang pejabat benar, tapi juga bisa salah dan boleh memohon maaf," katanya.
Elnino juga memberi masukan kepada pemprov agar menghemat penggunaan uang rakyat untuk pemasangan iklan.
"Dalam iklan apapun, kalau sudah ada foto gubernur maka tak perlu lagi ada foto wagub, sekda dan jajarannya karena itu mubazir serta memakan ruang iklan yang besar di koran," tambahnya.