REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Syari’ah dan Sekolah Pascasarjana, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Masykuri Abdillah mengatakan, Pekerja Seks Komersial (PSK) yang bertobat sedang dia dalam keadaan miskin layak dibantu memulai profesi baru yang lebih bermartabat.
Mantan PSK yang miskin dan bertobat, kata dia, konteksnya adalah Muslim yang kesulitan. "Siapaun saja yang dalam keadaan sulit harus dibantu" ujar alumni Tebuireng, Jombang tersebut kepada ROL, Kamis (19/3).
Menurut Masykuri persoalan PSK terkait dengan kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Program yang telah dilakukan Baznas Sukabumi sudah bagus, dan jika didaerah lain jika konteksnya membutuhkan hal yang sama maka bisa dicontoh.
Sebelumnya, Baznas Sukabumi membantu dan membina Pekerja Seks Komersial (PSK) yang sungguh-sungguh bertobat. Para PSK yang memulai profesi baru akan diberikan bantuan modal usaha.
Ketua Baznas Sukabumi Mustafa Kamal Ruthfi mengatakan, bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan modal usaha dari 2-5 juta rupiah. Saat ini ada tujuh PSK yang dibina oleh Baznas Sukabumi.