Kamis 19 Mar 2015 21:35 WIB

Perangi ISIS, TNI Siap Kerjasama Militer AS

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama prajurit Grup 1 Kopassus.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama prajurit Grup 1 Kopassus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kerjasama dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) dalam memerangi kelompok radikal keagamaan Islamic State Iraq and Syria (ISIS). Kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan hubungan baik yang selama ini berjalan antara TNI dengan militer AS.

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pihaknya tidak akan memberi kesempatan sedikit pun buat ISIS untuk bisa menyebarkan paham-paham radikal di wilayah Indonesia, termasuk adanya dugaan kelompok teroris di Poso, jaringan Santoso, yang berafiliasi langsung dengan ISIS. Selain itu, kewaspadaan juga akan ditingkatkan terkait adanya alumni ISIS yang kembali ke Indonesia.

''Untuk itu, TNI akan menggelar latihan dalam jumlah yang relatif besar di Poso, karena saya mewaspadai Poso, saya tidak ingin Poso menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya ISIS setelah mereka kembali dari Suriah dan Irak,'' ujar Panglima TNI usai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat, Robert O. Blake, Jakarta, Kamis (19/3). 

Moeldoko mengatakan, TNI sempat mengadakan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey. Dalam pertemuan itu, Moeldoko membahas prospek peningkatan hubungan kedua Angkatan Bersenjata. ''Indonesia dan Amerika Serikat memiliki pandangan yang sama untuk membangun kekuatan dan hubungan yang semakin kuat,'' kata Moeldoko.

Tidak hanya itu, Moeldoko juga sempat menyebut adanya peningkatan hubungan kerjasama itu dengan adanya pertemuan antara Dubes AS dengan Panglima TNI. ''Saya punya keyakinan penuh bahwa dalam kepemimpinan Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dapat membangun komunikasi yang sangat baik dengan TNI khususnya, dan dapat membuahkan hal-hal baru dalam konteks hubungan antara kedua Angkatan Bersenjata” kata mantan KSAD itu.

Sementara, Blake mengakui, ketegasan Panglima TNI dalam memperlakukan potensi penyebaran ISIS di Indonesia patut dihargai. Bahkan, Dubes AS itu berharap Indonesia bisa membawa dan mengundang perwira-perwira tinggi di kawasan ASEAN terkait pemberantasan ISIS. ''Saya berkeinginan untuk dapat mengundang para perwira-perwira di kawasan ASEAN untuk membicarakan tentang perkembangan ISIS ke depan dan bagaimana dalam menyikapinya”, ujar Blake.

Secara khusus, dalam pertemuan dengan Moeldoko itu, Blake juga menyampaikan rencana penggunaan landasan di Lanud Ranai, Natuna, untuk dapat digunakan sebagai tempat pengisian BBM pesawat dalam mendukung pelaksanan latihan gabungan militer Indonesia dengan Amerika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement