Jumat 20 Mar 2015 15:47 WIB

Hari ini Lindt Cafe di Martin Place Sydney Dibuka Lagi

Red:
  Suasana di dalam Lindt cafe sebelum dibuka resmi hari Jumat.
Foto: abc news
Suasana di dalam Lindt cafe sebelum dibuka resmi hari Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Lindt cafe di Martin Place, Sydney, lokasi bekas penyanderaan oleh Man Haron Monis yang menewaskan dua orang bulan Desember lalu dibuka kembali untuk umum, Jumat (20/3).

Pada 15 Desember 2015 lalu, seorang pria bersenjata Man Haron Monis menyandera 17 orang di kafe tersebut selama 16 jam.

Tori Johnson, manajer cafe (34 tahun) dan seorang pengacafra Katrina Dawson (38) tewas demikian juga dengan Monis.

Pintu kafe dibuka hari Jumat pagi pukul 10 pagi. dan cafe tersebut secara resmi baru akan beroperasi untuk umum pada Sabtu (21/3) esok.

Salah seorang karyawan Lindt yang juga menjadi sandera, Joel Herat mengatakan dibukanya kembali kafe itu bisa membantu proses penyembuhan dari trauma karena kejadian tersebut.

"Ini penting sekali bagi saya untuk berada di sini, dan mendukung Lindt dan mendukung orang-orang yang bekerja dengan saya," katanya.

"Bekerja dengan orang-orang di sini, akan membantu proses penyembuhan."

"Working with these people here it's helped a lot in the healing process."

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan hari Selasa, Direktur Eksekutif Lindt Australia Steve Loane mengatakan keputusan membuka kembali kafe tersebut dilakukan setelah proses konsultasi dengan staf.

Dia mengatakan semua orang mendukung langkah tersebut.

"Hampir semua mengatakan pembukaan kembali dan melangkah ke depan adalah cara terbaik untuk semua yang terlibat." katanya.

Sebuah papan peringatan untuk Johnson dan Dawson telah dipasang di dalam kafe sebagai penghormatan.

Menteri Utama New South Wales Mike Baird bertemu dengan staf kafe tersebut sebelum dibuka kembali.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement