REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu melunak. Ia membantah mengubah komitmennya terkait solusi dua negara. Menurutnya ia masih berkomitmen untuk pembentukan negara Palestina.
Seperti dilansir Aljazirah, dalam sebuah wawancara televisi pada Kamis (19/3), Netanyahu mengatakan ia tetap berkomitmen dengan negara Palestina. Penyataan tersebut bertentangan dengan pidato selama kampanyenya yang kerap kali dengan keras menyatakan, jika ia terpilih kembali maka tak akan pernah ada negara Palestina.
"Saya belum mengubah kebijakan saya. Saya juga tak pernah mencabut ucapan dalam pidato saya," katanya dalam sebuah wawancara dengan MSNBC.
Tapi Netanyahu menegaskan, ia tak setuju dengan solusi satu negara. Menurutnya solusi damai dua negara harus berlanjut tapi kondisinya harus diubah.
Nentanyahu juga meminta Otoritas Palestina untuk memutuskan hubungan mereka dengan Hamas, untuk mencapai perdamaian dengan Israel.
"Anda tak bisa memaksakan perdamaian. Dalam hal apapun, jika Anda ingin memperoleh ketenangan, Anda harus memastikan kepemimpinan Palestina meninggalkan kesepakatan mereka dengan Hamas," ujar Netanyahu.
Israel menarik diri dari Gaza pada 2005. Dua tahun setelahnya Hamas menguasai wilayah pesisir Palestina.