REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebuah sekolah dasar dan pusat Islam di pinggiran Sydney Utara telah menjadi target melalui plakat ofensif. Plakat tersebut telah membawa pesan kebencian terhadap kaum minoritas, seperti anak-anak sekolah yang ditandai sebagai Harmony Day.
"Itu mengerikan karena kebetulan mereka ditempatkan di salah satu sekolah yang paling multikultural di pantai utara," kata Jaksa Agung dan MP Wakehurst Brad Hazzard, seperti yang dilansir onislam.net Jumat (20/3).
Menurutnya, plakat tersebut telah dipasang sejak seminggu lalu di sekitar sekolah tersebut setelah mereka merayakan harmony day.
Plakat tersebut berisi tulisan yang sangat ofensif terhadap agama Islam. Plakat tersebut berbunyi, ‘Islam = terorisme’ dan ‘Zona bebas Syariah’.
Pihak Dee Why Public School mengungkapkan, ketika anak-anak merayakan Harmony Day, mereka telah dihadapkan dengan tulisan yang sangat menggangu. Menurunya, tanda tersebut berbunyi, ‘Harmony Day adalah serangan rasis pada Budaya Australia’ dan ‘Multikulturalisme = divisi, kebencian dan preferensi’.
Sikap Dee Why Public School yang kemudian menghapus tulisan di sekolah itu mendapat apresiasi dari Hazzard. Hazzard mengaku sangat memuji sikap Dee Why Public School yang telah membuang tulisan yang menyedihkan itu.
"Populasi Muslim lokal kami itu orang-orang yang sangat damai, hormat dan terhormat dan jelas mereka memiliki pandangan jauh lebih baik pada kehidupan orang-orang yang menaruh tulisan-tulisan ini," kata Hazzard.