REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sikap beberapa politisi Golkar kubu Aburizal Bakrie yang hengkang, lalu merapat ke kubu Agung Laksono dinilai sebagai sikap mempertahankan legitimasi dan eksistensi.
"Kalau mau nyaman berpolitik, mereka pasti masuk kubu Agung," kata pengamat politik dari Universitas Jayabaya Lely Arianie, Kamis (19/3).
Ia mengatakan, kedua kubu seharusnya berjalan beriringan dalam berpolitik. Sementaram, ia mahfum jika banyak pihak yang beralih karena kubu Agung sudah disahkan dan mereka bisa lebih terakomodasi.
Lely mengatakan sikap politisi Golkar yang bergerilya dan pindah itu wajar. Sikap itu menunjukan motivasi mereka yang ingin tetap terlihat di Golkar.
"Mereka seperti 'kunang-kunang' yang ingin memperlihatkan cahayanya," ucap Lely.
Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham) Yassona Laoly mengesahkan Agung Laksono sebagai Ketua Umum resmi dan diakui negara sebagai penguasa Golkar.
Dalam penjelasan surat pengakuan tersebut yang dikeluarkan Menkumham tersebut, diamanatkan agar Agung juga mengakomodir kader di kepengurusan Golkar Munas Bali.