Jumat 20 Mar 2015 13:24 WIB

Pameran Kopi di Australia Diharapkan Genjot Ekspor Indonesia

Rep: Sonia Fitri/ Red: Satya Festiani
Biji kopi
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Biji kopi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam strategi ditempuh pemerintah guna mencapai target ekspor hingga 300 persen. Salah satunya dilakukan pejabat perdagangan Indonesia di Australia yang membentuk Koalisi Promosi Nasional (KPN). Koalisi tersebut diarahkan agar berkontribusi menggenjot target ekspor kopi ke Australia.

"Karena kopi memang masih menjadi peluang ekspor terbesar Indonesia ke Australia," kata Atase Perdagangan di KBRI Canberra Nurimansyah sebagaimana rilis yang diterima Republika Online pada Kamis (19/3). Dalam koalisi, lanjut dia, terlibat sinergi intensif dari KBRI Canberra, Indonesian Trade Pormotion Center (ITPC) Sydney, KJRI Melbourne, dan Kementerian Perindustrian.

Mereka bersama-sama dalam satu Paviliun Indonesia mengikuti pameran kopi terbesar di Australia, Melbourne International Coffee Exhibition (MICE) pada 13-15 Maret 2015.

Diuraikannya, pada 2014 ekspor kopi ke Australia sudah mencapai 24 juta dolar atau meningkat sebesar 14,68 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 20,9 juta. Dilihat dari total impor kopi Australia yang mencapai 479,5 juta dolar Amerika, ekspor kopi Indonesia baru merebut pangsa sebesar 5,01 persen.

Nuriman bercerita, ekspor kopi Indonesia ke Australia didominasi oleh biji kopi yang belum dipanggang dengan pangsa sebesar 99,94 persen dari total ekspor kopi Indonesia ke Australia. Negara pesaing Indonesia di pasar Australia untuk produk kopi berdasarkan peringkat adalah Swiss, Italia, Brasil, Jerman, Kolombia, Papua Nugini, Vietnam lalu Indonesia pada peringkat ke-8.

Meskipun impor, lanjut dia, kopi Australia dari Indonesia persis di bawah Vietnam. "Dalam lima tahun terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 14,68 persen dan Vietnam mengalami penurunan sebesar 2,41 persen," tuturnya. Menurut Nurimansyah, kafe-kafe di Australia berbeda dengan Amerika. Di Amerika, café-chain sangat mendominasi pasar, sedangkan di Australia banyak kafe kafe kecil independen yang tumbuh subur. Dan orang Australia sangat menyukai kafe-kafe independen.

Akhir kata, Nurimansyah meyakini terbentuknya KPN dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam ikut serta menjawab target ekspor nasional hingga 300 persen. Apalagi, katanya, tren impor kopi Australia selama lima tahun terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 10,27 persen. Hal tersebut merupakan peluang bisnis bagi eskportir kopi nasional agar terus mempromosikan kopi terbaik Indonesia di pasar Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement