Jumat 20 Mar 2015 12:27 WIB

Dekati KMP, Demokrat Masih Dianggap Fleksibel

Rep: c 23/ Red: Indah Wulandari
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sikap Partai Demokrat yang seakan mendekat ke Koalisi Merah Putih (KMP) dinilai sebagai bentuk fleksibilitas.

"Hal itu mereka lakukan agar bisa obyektif menilai pengambil kebijakan dan memantau pemerintah," papar pengamat Tata Negara Universitas Hasanuddin Aminuddin Ilmar, Jumat (20/3).

Hal ini, lanjut Aminuddin, menunjukan Demokrat memang menjadi pola penyeimbang.  Selain itu, Aminuddin beranggapan peran partai penyeimbang yang dilakukan Demokrat, juga tidak lepas dari pengaruh dan andil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelumnya, Demokrat membantah jika partainya menjalin komunikasi dengan kelompok dari partai-partai oposisi untuk memimpin barisan di KMP.

Sekretaris Fraksi Demokrat DPR RI Didik Mukrtiyanto mengatakan, kedudukan partainya dalam barisan dua koalisi besar saat ini, tetap berada di tengah.

Sikap politik tersebut, kata Didik, pernah diutarakan SBY, bahwa partainya tak tertarik untuk bergabung dalam dua koalisi raksasa itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement