Jumat 20 Mar 2015 15:58 WIB

Diduga Perekrutan ISIS, Ternyata Korban Penipuan Umrah

Rep: C74/ Red: Ilham
   Calon jamaah umroh dan haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi di Kantor Kesehatan Kelas I Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Yasin Habibi)
Calon jamaah umroh dan haji mengantre untuk melakukan suntik vaksinasi di Kantor Kesehatan Kelas I Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (8/5). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Polisi menduga ratusan jamaah yang menginap di Villa Kalendra murupakan bagian dari perekrutan anggota ISIS. Tapi, karena minimnya bukti, akhirnya polisi tidak melanjutkan penyelidikan. Benar saja, ternyata ratusan jamaah tersebut sedang mengikuti program umrah gratis.

Panitia memang sering pindah hotel dan villa karena resah atas awak media dan masyarakat. “Parahnya orang-orang yang ikut ini justru orang bermasalah, banyak utang dan suka main barang antik,” kata salah satu jemaah, Pangestu Ningsih, Jumat (20/3).

Program umrah gratis ini sudah berjalan selama satu tahun. Hasilnya lebih 16.800 ribu jamaah bergabung, 1.800 di antaranya merupakan karyawan. Dari 15 ribu jamaah ditarik biaya Rp 150 ribu sehingga panitia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2,250 miliar. Sedangkan dari 1.800 karyawan ditarik antara Rp 2,2 juta-3 juta.

“15 ribu di antaranya merupakan jamaah umrah gratis,” katanya.

Ia memilih bertahan dan menunggu kepastian dari panitia. “Kami dijanjikan tanggal 21 mau diberangkatkan, bagi orang Makassar pantang pulang karena sudah pamitan sama keluarga dan tetangga,” katanya.

Warga Jalan Genting, Kalianak, Asemrowo, Surabaya ini mengatakan  program ini berindikasi penipuan. Sebab, selama ini belum pernah ada jemaah diberangkatkan umrah secara cuma-cuma. Bahkan, banyak jamaah yang dipulangkan.

Selain itu, ia juga mengklarifikasi namanya yang dicatut sebagai koordinator umrah gratis. Apalagi dituding sebagai salah satu oknum pelaku penipuan. “Yang punya program keluarganya Agus Santoso dengan biaya dari M Edi, yang tak lain adalah mertua angkatnya. Saya bukan koordinatornya,” katanya menjelaskan.

Nengsih bersama jamaah lainnya lantas mendatangi keberadaan Agus Santoso di Villa Kalendra, Songgoriti, Kota Batu. Namun, ia tak berhasil bertemu dengan bersangkutan. “Saya dari Surabaya sehabis subuh, sampai di Batu sekira pukul 12.30, sayang jamaah dan rombongan chek out dari villa pukul 10.00 tadi pagi,” paparnya.

Ia menjelaskan, PT Putri Silvi Citra Lia Carla Septiasari adalah milik Agus Santoso dan istrinya, dengan ditopang dana dari Antoni Salim atau dikenal H M Edi. Direktur PT Putri Silvi Citra Lia Carla Septiasari adalah Hartono, Wakil Direktur Subari, dan panitia umrah gratis adalah Imron dan Saudah (mantan dubes zaman Presiden Soeharto hingga Megawati).

“Semula saya percaya karena ada mantan dubes, jenderal berbintang satu dan tokoh-tokoh lain. Nyatanya, banyak jamaah yang dibohongi sampai sekarang,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement