Jumat 20 Mar 2015 21:13 WIB

Jokowi Dijadwalkan Hadiri Boao Forum di Cina

 Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin saat rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam pertemuan tahunan "Boao Forum" di Provinsi Hainan, Cina, pada 26-29 Maret 2015.

"Sebelum menjadi salah satu pembicara kunci dalam forum tersebut, Presiden Joko Widodo akan mengadakan kunjungan kenegaraan atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping, di Beijing," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hong Lei, Jumat (20/3).

Presiden Jokowi akan hadir bersama 13 kepala negara lain atau yang mewakili seperti Presiden Austria Heinz Fischer, Presiden Nepal Ram Baran, Presiden Armenia Serzh Sargyan, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Wakil Perdana Menteri Thailand Tanasak Patimapragorn, dan Gubernur Jenderal Australia Peter Cosgrove.

Hong Lei mengatakan pertemuan Boao Forum kali ini mengusung tema Asia's New Future: Towards a Community of Common Destiny, antara lain membahas penguatanmakro ekonomi Asia, kerja sama regional, transformasi industrial, inovasi, keamanan politik, kesejahteraan rakyat, dan sejumlah agenda lainnya.

"Sebagai tuan rumah, Cina berharap kegiatan tersebut mampu memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegara Asia, sekaligus mewujudkan integrasi ekonomi kawasan," katanya. Cina juga akan mematangkan kembali pembicaraan mengenai sabuk darat ekonomi dan jalur sutra maritim abad 21, guna meningkatkan komunikasi dan kerja sama antara Asia dan belahan dunia lain, kata Hong Lei.

Boao Forum untuk Asia (BFA) adalah organisasi internasional non-pemerintah dan nirlaba yang digagas pada 1998 oleh Fidel Ramos V., mantan Presiden Filipina, Bob Hawke, mantan Perdana Menteri Australia dan Morihiro Hosokawa, mantan Perdana Menteri Jepang.

BFA secara resmi dibuka pada 27 Februari 2001 dan menetapkan Boao, Provinsi Hainan, Cina, sebagai pusat kegiatan. BFA pertama kali digelar pada 2002.

Forum BFA telah mendapat dukungan besar dari negara-negara Asia dan sejumlah negara di kawasan lain, serta menjadi salah satu sarana dialog antara para pemimpin pemerintah nasional, pebisnis, industri, dan akademisi negara-negara di Asia dan benua lain tentang isu-isu penting di Asia dan bahkan seluruh dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement