Sabtu 21 Mar 2015 00:36 WIB

Hujan Deras, Jakarta Macet

Banjir Jakarta
Foto: twitter tmc polda
Banjir Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ruas jalan di Jakarta hingga Jumat malam (20/3) mengalami kemacet parah pascahujan deras yang menimbulkan genangan.

Berdasarkan pantauan sejumlah titik di ruas jalan tol dalam kota di dua arah berlawanan mengalami kemacetan panjang dan kendaraan hanya dapat dipacu kurang dari 30 kilometer (km) per jam.

Hingga pukul 23.00 WIB, antrian panjang tampak di ruas jalan di sekitar Tegal Parang, Jakarta Selatan, ke arah perempatan Kuningan atau Jalan Kapten Tendean. Sebelumnya antrian panjang kendaraan juga tampak dari arah Jalan MT Haryono menuju Patung Pancoran.

Kemacetan panjang juga tampak di daerah sekitar putaran Semanggi. Jika ruas Jalan Jendral Sudirman mengarah ke Blok M terdapat antrian panjnag, arah menuju Jalan MH Thamrin justru lengang.

Antrian panjang tampak terjadi di Jalan MT Haryono terutama di sekitar terowongan MT Haryono. Genangan cukup tinggi menghambat kendaraan untuk melalui jalan tersebut, sehingga kemacetan tidak terhindarkan.

Berdasarkan informasi dari Traffic Management Center (TMC), kemacetan parah mulai terjadi stelah hujan lebat yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta sejak pukul 19.00 WIB.

Genangan dan banjir juga mulai terjadi di sejumlah titik di Jakarta seperti di Kawasan Perumahan Kampung Pulo Jatinegara, Simpang Garuda TMII dengan ketinggan sekitar 30 cm, Underpass Halim 40 cm, Jalan DI Panjaitan depan Gedung Wika 40 cm, Jalan Pramuka samping Polsek Matraman 30 cm, Jalan Soepomo di depan Hotel SofyanInn Tebet 50 cm, dan Jalan Lapangan Pos depan Stasiun Tebet 25 cm.

Sejumlah petugas polisi lalu lintas tampak mengatur di beberapa lokasi terjadi kemacetan seperti di ruas Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di kolong Jembatan Semanggi.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement