REPUBLIKA.CO.ID, NEW JERSEY -- Sebanyak 2.753 orang dilaporkan hilang di Manhattan pasca serangan 9/11 di World Trade Center 13 tahun lalu. Kantor Kepala Medical Examiner mengatakan 40 persen dari mereka belum teridentifikasi, Jumat (20/3).
Meski sertifikat kematian telah disiapkan untuk 2.753 orang hilang ini, pengidentifikasian melalui sampel DNA masih berlanjut. Hingga saat ini, 1.640 orang telah teridentifikasi. Sisa 1.113 orang lainnya masih dalam proses.
Korban terakhir yang baru saja berhasil diidentifikasi, yaitu Matthew Yarnel (26 tahun). Ia merupakan pekerja Fiduciary Trust di lantai 97 WTC Menara Selatan. Ibu Yarnel tampak terguncang ketika diberitakan informasi tersebut.
''Ini seperti membuka semua luka lama beserta rasa sakitnya,'' kata Michele Yarnel pada CNN. Meski demikian ini memberi mereka kepastian.
Menurut Medical Examiner, DNA Yarnel diambil selama upaya penyisiran wilayah pada 2001 hingga 2002. Menurut Yarnel, petugas mengembangkan semua proses dan teknik pencocokan DNA.
''Mereka melakukan terus dan melakukan ulang. Kali ini milik Matthew cocok,'' kata dia. Setelah menerima hasil, Yarnel mengatakan ia berharap semua keluarga juga akan mendapat kepastian suatu hari.