REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Halmahera Barat menyatakan angka peserta KB laki-laki di daerah itu mencapai 15 persen dari 23.000 pasangan usia subur (PUS) yang terdaftar.
"Jumlah laki-laki yang berminat terbilang fantastis. Total peserta berjumlah 115 orang, baik untuk jenis kondom maupun vasektomi," kata Kepala BKKBD Rosfintje Kalengit, di Ternate, Sabtu (21/3).
Ia mengungkapkan, laki-laki peserta KB yang memilih kondom sebanyak 10 persen, sedangkan vasektomi lima persen.
Sementara perempuan peserta KB umumnya memilih implan atau susuk ketimbang suntikan. "Ibu-ibu lebih memilih implan, yang gampang karena tidak perlu bolak balik seperti bila memilih suntikan atau siklofem yang setiap bulan harus menjalani pemeriksaan," ujarnya.
Rosfintje lebih jauh mengatakan, kendati laki-laki yang berminat menjadi peserta KB terbilang fantastis, pihaknya belum terlalu puas karena kurangnya tenaga penyuluh KB (PPLKB) di tingkat kecamatan yang bertugas melakukan sosialisasi tentang pentingnya merencanakan sebuah keluarga yang sehat dan sejahtera. Diungkapkan pula, proses vasektomi dilakukan secara sembunyi-sembunyi karena sebagian besar masyarakat masih menganggap hal itu tabu untuk dilakukan.
"Kalau terang-terangan mereka malu dan mungkin tidak mau, terutama yang masih usia subur. Hasil pendataan menunjukkan peserta vasektomi umumnya laki-laki berusia di atas 40 tahun," katanya. Rosfintje juga menyatakan laki-laki yang menjalani vasektomi umumnya dikarenakan isterinya tidak cocok menggunakan KB apapun sementara mereka sudah memiliki banyak anak.
Proses vasektomi terhadap seseorang juga diawali dengan kajian agama dan kesepakatan keluarga yang bersangkutan. Rosfintje menambahkan, pemasangan KB dilakukan secara gratis. "Di samping kantor kami juga ada klinik kencana. Jadi kalau ada yang datang ingin ber-KB bisa langsung dilayani tanpa ada pungutan biaya," katanya.