Sabtu 21 Mar 2015 14:20 WIB

Sebelum membakar Alquran, Farkhunda Mengaku Ingin Bunuh Diri

seorang warga menunjuk lokasi tewasnya Farkhunda, perempuan Afghanistan yang membakar salinan Alquran, Jumat (20/3).
Foto: thedailybest
seorang warga menunjuk lokasi tewasnya Farkhunda, perempuan Afghanistan yang membakar salinan Alquran, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Farkhunda, gadis Afghanistan, harus menerima risiko maut atas aksi nekatnya membakar Alquran. Ia dihakimi massa di ibukota Afghanistan oleh sekelompok massa yang marah, Jumat (20/3).

Farkhunda dipukuli, diinjak dan dilempari batu sebelum akhirnya dibakar saat pingsan. Mayatnya yang terkulai juga sempat dibuang di aliran sungai Kabul yang penuh genangan sampah. Massa menghakimi Farkhunda sembari meneriakkan 'Allahu Akbar!'.

"Jika saya berada di sana, aku akan membakarnya, juga," kata seorang pria, dilansir Nytimes, di tepi sungai Kabul, di mana tubuh Farkhunda dibakar sehari sebelumnya.

Sebelumnya, kedua orang tua Farkhunda mengaku tak habis pikir dengan perbuatan orang-orang yang membunuh dan membakar Farkhunda. Sang anak, kata ibunya saat diwawancarai salah satu televisi Afghanistan mengatakan, anaknya sudah 16 tahun mengidap penyakit mental.

"Farkhunda memiliki penyakit mental, dan kami telah mencari banyal mullah dan dokter untuk mencari obat untuk penyakitnya," kata ibunya.

Detektif Polisi Afghanistan, Mohammad Farid Afzali juga membenarkan kondisi kesehatan jiwa Farkhunda. Berdasarkan pengakuan seorang dokter yang pernah menangani Farkhunda, perempuan yang masih melanjutkan studi di kota Kabul itu mengaku ingin mengakhiri hidupnya.

"Farkhunda telah mengatakan kepada dokter yang merawat, bahwa dia berencana untuk bunuh diri," ujarnya.

Sembilan orang telah diamankan kepolisian atas aksi pembakaran terhadap Farkhunda. Kendati demikian, kemungkinan bertambahnya jumlah pelaku masih terbuka lebar. Kepolisian kota masih terus melakukan pendalaman terhadap peristiwa pembantaian tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement