REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan pajak sedang menjadi perbincangan hangat di kancah sepak bola Indonesia. Pemain dan klub sepak bola Tanah Air ternyata banyak yang belum paham bahwa mereka memiliki kewajiban membayar pajak.
Mantan pesepakbola nasional, Rochy Putiray, menceritakan pengalamannya mengenai perpajakan selama aktif di lapangan hijau. Sebagai pemain yang beberapa kali pernah merumput di luar negeri, Rochy menyebut ada perbedaan yang sangat jauh sekali dalam persoalan pajak.
"Di sini, saya tidak pernah memikirkan soal pajak. Saya juga tidak tahu apakah pajak saya dipotong dan dibayarakan atau tidak," kata Rochy dalam acara diskusi masalah perpajakan sepak bola yang diselenggarakan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Jakarta, Jumat (20/3).
Rochy mengaku mulai paham masalah pajak saat merumput di Hong Kong. Kala itu, ungkap dia, klub memberikan bukti pembayaran pajak penghasilan. Kemudian ia melaporkannya ke kantor pajak setempat.
"Saat main di luar negeri, setiap akhir musim saya mendapat bukti pemotongan pajak penghasilan. Saya baru tahu pas main di Hong Kong," kata Rochy.
Rochy memang pernah merumput di Hong Kong bersama klub Happy Valley, South China, dan Kithee SC. ''Semoga teman-teman pemain saat ini tidak dibodoh-bodohi lagi soal pajak," ucap dia.