REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) dinilai bakal mengancam kehidupan ekonomi masyarakat setempat yang membuka usaha warung di pinggir jalan pantura.
Anggota Komisi XI DPR RI, Maruarar Sirait mengungkapkan, berkaca dari pengalaman pembangunan jalan tol Padaleunyi, dulu ratusan warung makan berdiri di sepanjang jalur Purwakarta - Jakarta. Namun setelah adanya jalan tol yang menghubungkan Jakarta - Bandung itu, banyak di antara mereka yang gulung tikar.
''Ini juga menjadi peringatan bila jalan tol Cikapa beroperasi,'' ujar Maruarar, usai menggelar reses bersama para pemuda di Gedung Saluyu, Kabupaten Majalengka, Sabtu (21/3).
Anggota DPR RI asal dapil Majalengka-Subang-Sumedang itu mengatakan, kondisi serupa kemungkinan besar bakal menimpa warung makan di sepanjang jalur pantura Jabar. Yakni Kabupaten Karawang, Subang dan Indramayu.
Selama ini, di sepanjang kawasan tersebut, banyak berdiri warung makan yang melayani para pengguna kendaraan, terutama supir truk dan penumpang bis angkutan malam.
''Supaya kasus serupa tidak terulang kembali, maka perlu diantisipasi sejak dini,'' tegas Maruarar.
Caranya, terang Maruarar, dengan memprioritaskan para pemilik warung makan di jalur pantura untuk bisa berjualan di rest area jalan tol. Dengan demikian, mereka bisa terus menjalankan roda ekonominya.
Tak hanya itu, politisi PDIP tersebut juga menyoroti banyaknya masalah di seputar pembangunan waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang dan Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kabupaten Majalengka.
''Biasanya yang menjadi persoalan krusial adalah dampak sosialnya. Ini harus diselesaikan, jangan sampai rakyat dirugikan,'' tandas Maruarar.