Sabtu 21 Mar 2015 18:51 WIB

'Jadilah Pribadi Wajib Seperti Rasulullah'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama bertemu tokoh-tokoh Muslim AS
Foto: VOA
Pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama bertemu tokoh-tokoh Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Departemen Dakwah PP Persaudaraan Muslimah (Salimah) ustazah Ika Abriastuti mengatakan, individu itu terdiri dari berbagai macam jenis kepribadian.

“Pribadi wajib, yakni orang yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya seperti Rasullulah,” ujarnya, Sabtu (21/3).

Sementara, pribadi sunah, ujar Ika, adalah orang yang kalau tidak hadir maka orang-orang lain akan merasa kehilangan. Sedangkan pribadi  mubah adalah orang yang hadir atau tidak, tidak akan memberikan efek atau pengaruh apa-apa.

Pribadi makruh, terang dia, adalah orang yang kalau hadir, orang-orang lain menjadi kurang nyaman. Misalnya, dia banyak komentar. Namun, komentarnya kurang menyenangkan sehingga orang yang dikomentari jadi merasa tak nyaman.

Sedangkan pribadi haram, kata Ika, adalah orang yang perbuatannya sangat tidak menyenangkan sehingga orang jadi enggan bersamanya. Misalnya, suka berbuat maksiat, suka melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

Ia pun mengingatkan agar setiap Muslim menjadi pribadi yang baik seperti pribadi wajib maupun pribadi sunah. Lantaran kehadirannya bisa menyejukkan orang lain.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement