REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Sekretaris Jenderal, Badan Olahraga Nasional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho, menyindir sikap KONI Pusat yang telah melayangkan surat kepada PSSI terkait penyelenggaraan kick off Indonesia Super League (ISL) 2015.
Heru justru merasa heran dengan adanya surat rekomendasi KONI ke PSSI yang telah dinyatakan asli oleh Ketua KONI, Tono Suratman. Padahal, E.F Hamidy yang menandatangani surat rekomendasi itu mengaku kepadanya tidak pernah membuat atau menandatangani surat tersebut. (Baca: KONI: Surat Rekomendasi kepada PSSI Asli)
Heru menyatakan, dirinya kali pertama mengetahui surat rekomendasi penyelenggaraan ISL 2015 ke PSSI melalui pembicaraan dengan EF Hamidy pada Jumat (19/3). Ia mengatakan saat itu Hamidy mengaku tidak pernah membuat dan menandatangani surat rekomendasi penyelenggaraan ISL 2015 ke PSSI.
“Ini aneh bin ajaib kalau surat itu dinyatakan asli oleh ketua KONI,” ujar Heru Nugroho kepada ROL, Sabtu (21/3)
Ketua KONI, Tono Suratman, yang menyatakan asli surat itu juga mengaku sudah menghubungi BOPI kemarin. Tapi Heru membantah. Ia mengatakan sejak beredarnya surat itu ataupun sebelumnya pihak KONI belum ada menghubungi BOPI.
“Saya tidak tahu kapan KONI menghubungi saya. Ketua dan pengurus BOPI lainnya merasa tidak pernah dihubungi KONI,” kata sekjen BOPI Heru Nugroho
Heru mengatakan, dengan adanya surat rekomendasi tersebut maka KONI telah memberikan wewenang kepada PSSI untuk menyelenggarakan ISL 2015 pada 4 April mendatang. Padahal undang-undang dan peraturan pemerintah BOPI adalah lembaga yang sah memberikan rekomendasi bukan KONI.
''Dengan adanya surat itu, berarti PSSI akan kick off dengan mengabaikan hasil verifikasi BOPI. Walaupun verifikasi itu tetap dilanjutkan,'' ujarnya.