Sabtu 21 Mar 2015 18:50 WIB

Ruqyah Syar'iyyah, Solusi Hidup Anti Perdukunan

Rep: c 21/ Red: Indah Wulandari
Ruqyah Syar'iyyah
Foto: antara
Ruqyah Syar'iyyah

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Masih banyak umat Islam di Indonesia yang tertipu dengan praktek perdukunan. Metode ruqyah menjadi salah satu alternatif mencegah tindak kemusyrikan tersebut.

“Saya ingin memberikan solusi untuk yang terlibat dengan itu, " ujar ustadz Willyuddin Ar Dhani dalam Pelatihan Ruqyah Syar'iyyah Majlis Taklim Al Mawaddah di Ruang Utama Masjid At Taqwa, Balaikota Bogor, Sabtu (21/3).

Solusinya, menurut Dhani, dengan memberikan pencerahan kepada umat Islam tentang ruqyah, sekaligus menasehati supaya orang tersebut kembali kepada jalan yang benar. Metode ruqyah adalah meminta penyembuhan dan perlindungan kepada Allah SWT secara jasmani maupun rohani.

“Ruqyah sebenarnya adalah doa yang ditujukan pada Allah SWT disertai nasehat. Jadi semua orang akan didoakan agar Allah SWT menyembuhkan dia, dan Allah SWT meridhoinya," tegasnya.

Demi menyadarkan umat Muslim, ruqyah dinilai harus sering disosialisasikan. Lantaran, menurut Dhani, mereka harus disadarkan bahwa segala masalah yang ditemui harus diiringi  penyerahan diri kepada Allah SWT.

“Jika cintanya juga kepada Allah, maka orang tersebut akan baik dan akhlaknya juga harus begitu,” jelas Dhani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement