Sabtu 21 Mar 2015 22:16 WIB

Presiden Yaman: Bom Bunuh Diri Ingin Kacaukan Yaman

Red: Ilham
Pihak keamanan melakukan investigasi di lokasi pemboman bunuh diri di Masjid Al Hashahush di Sanaa, Yaman, Jumat (20/3).
Foto: EPA/Yahya Arhab
Pihak keamanan melakukan investigasi di lokasi pemboman bunuh diri di Masjid Al Hashahush di Sanaa, Yaman, Jumat (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi mengatakan, bom bunuh diri yang menewaskan sedikitnya 142 orang di dua masjid Houthi, yang bermazahab Syiah, bertujuan menciptakan kekacauan, kekerasan dan pertempuran saudara di negara itu.

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bertanggung jawab atas serangan di ibu kota Yaman dan benteng milisi Houthi di Saada. Presiden Hadi sendiri mengungsi ke Aden, kota di bagian selatan, setelah meloloskan diri dari tahanan rumah di Sanaa yang telah dikuasai Houthi, pada bulan lalu.

Dalam sepucuk surat kepada para keluarga korban, yang juga mencakup 351 orang yang menderita cedera, Hadi mengutuk serangan-serangan tersebut yang dilakukan oleh teroris, penjahat dan penakut. "Serangan-serangan keji tersebut hanya dapat dilakukan oleh musuh-musuh kehidupan," katanya dalam surat tersebut.

"Ektrimisme Syiah, yang diwakili oleh milisi Houthi bersenjata, dan ektrimisme Sunni yang diwakili Al Qaida, merupakan dua pihak dari koin yang sama, yang menginginkan kebaikan dan kestabilitas bagi Yaman dan rakyatnya," kata Hadi.

Milisi Houthi menguasai Sanaa pada September, dan sejak itu memperkuat kekuasaannya atas instalasi-instalasi pemerintah yang dibantu pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Tetapi, dalam usaha mereka memperluas zona ke selatan, mereka menghadapi perlawanan sengit oleh suku-suku bermazhab Sunni yang bersekutu dengan para militan Al Qaida, yang aktif di Yaman.

Bom bunuh diri tersebut merupakan aksi pertama ISIS di Yaman. Walau demikian, Al Qaida segera menjaga jarak dari pemboman-pemboman Jumat itu, yang menyatakan pihaknya tidak menyasar masjid-masjid. Hadi telah menyatakan Aden adalah ibu kota sementara Yaman karena milisi Houthi masih menguasai Sanaa.

Sementara itu, para pejuang Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) menguasai al Houta, ibu kota Provinsi Lhaj di bagian selatan Yaman Jumat. "Mereka membunuh 20 personel militer sebelum mereka didesak keluar oleh tentara," kata sejumlah pejabat dan warga setempat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement