REPUBLIKA.CO.ID, Teheran -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa kemajuan dalam pembicaraan nuklir berarti kesepakatan akhir dapat dicapai. "Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan," meskipun beberapa perbedaan masih sama, kata Rouhani, mengutip dari media Iran.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry juga mengatakan "kemajuan substansial" telah dibuat dalam pembicaraan.
Pada bulan maret, enam kekuatan dunia sedang bernegosiasi untuk membuat kesepakatan dengan Iran. Kesepakatan tersebut berupa pembatasan kegiatan nuklirnya.
Iran menegaskan program nuklirnya adalah untuk tujuan damai, tetapi kekuatan dunia takut jika Iran mempunyai ambisi militer.
Sebelumnya, pada hari Jumat (20/3), Presiden AS Barack Obama mengatakan dalam sebuah pesan video kepada rakyat Iran bahwa ada kesempatan bersejarah untuk mengatasi AS-Iran secara damai. Namun Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei bereaksi dengan mengingatkan bahwa tak perlu pihak asing untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.
Poin mencuat dalam pembicaraan nuklir diperkirakan meliputi kapan sanksi akan dicabut, berapa lama kesepakatan itu akan berlangsung dan berapa banyak dari fasilitas nuklir Iran akan terbuka untuk diperiksa.